TIMES SUMSEL, BANTUL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul merencanakan lonjakan signifikan dalam alokasi anggaran infrastruktur pada  2026. Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyebut, anggaran infrastruktur akan meningkat hingga 2,5 kali lipat dibandingkan 2025.

"Kalau tahun ini kira-kira hanya Rp 60 miliar, tahun 2026 kita rencanakan mencapai Rp 146 miliar atau bahkan lebih. Kenaikan ini ditujukan untuk menuntaskan pembangunan jalan-jalan kabupaten dan peningkatan status jalan desa menjadi jalan kabupaten," ungkap Abdul Halim, Selasa (9/4/2025).

Menurutnya, sebagian besar program unggulan Pemkab Bantul memang baru akan dilaksanakan pada 2026. Hal ini karena pada 2025, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) telah ditetapkan sehingga ruang fiskal terbatas.

Meski demikian, beberapa penyesuaian telah dilakukan sejak 2025. Salah satunya melalui efisiensi anggaran, seperti pengurangan biaya perjalanan dinas, belanja alat tulis kantor (ATK), serta kegiatan rapat di hotel.

"Momentum efisiensi ini justru kita manfaatkan untuk menambah belanja infrastruktur dan program penanggulangan kemiskinan. Jadi ini bukan sekadar 'aji mumpung', tapi memang strategi untuk mendorong pembangunan lebih masif," jelasnya.

Dengan nilai anggaran yang besar, Abdul Halim meminta partisipasi masyarakat, termasuk insan pers, untuk turut mengawasi pelaksanaan program infrastruktur tersebut.

"Saya mengajak para wartawan untuk lebih intensif berkoordinasi dengan kami. Di era demokrasi seperti sekarang, pengawasan tak hanya dilakukan oleh legislatif, tapi juga media dan masyarakat luas. Ini penting demi suksesnya pembangunan," tegas Bupati Bantul. (*)