TIMES SUMSEL, SUBANG – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menunjukkan ketegasan dengan mencopot langsung pejabat eselon II dan III di Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Tanaman Padi Sukamandi, Subang, Jawa Barat, saat inspeksi mendadak, Rabu (12/11/2025). Pencopotan ini dilakukan setelah terbukti pejabat setempat menyewakan lahan negara kepada pihak luar.

"Kita ini punya teknologi, punya alat, punya sumber daya manusia, lahannya ada, tapi malah disewakan kepada orang. Ini tidak benar. Hari ini juga kami copot direkturnya dan eselon tiganya. SK-nya langsung saya serahkan di lapangan," tegas Mentan Amran di hadapan jajaran pegawai BRMP.

Amran mengungkapkan fakta mencengangkan bahwa dari 300 hektare lahan percobaan milik negara, hanya 1 hektare yang dikelola, sementara 299 hektare lainnya disewakan kepada pihak luar. "Di lahan kita 300 hektare, tapi disewakan pada orang. Ini tidak benar," ujarnya dengan nada keras.

Mentan menegaskan bahwa lahan percobaan negara harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk pengembangan dan produksi benih unggul bagi masyarakat. "Kami minta seluruh BRMP se-Indonesia menanam bibit dan benih terbaik. Harus lebih baik dari pada lingkungannya. Gunakan teknologi terbaik. Jadilah contoh," pesannya.

Amran memberikan waktu tiga bulan untuk membuktikan perubahan. "Mulai hari ini, lahan itu harus dikerjakan kembali. Kami beri waktu tiga bulan untuk membuktikan hasil," tegasnya.

Model kepemimpinan tegas diterapkan Amran. "Model baru sekarang, tidak perlu rapat lama-lama di kantor. SK dicopot atau diganti langsung di lapangan. Kalau saya temukan lagi kasus seperti ini, akan saya copot lagi," tambahnya.

Meski tegas menindak pelanggaran, Amran menyampaikan apresiasi atas capaian sektor pertanian yang berhasil mencapai swasembada pangan dalam satu tahun, lebih cepat dari target empat tahun. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh elemen bangsa, namun tidak boleh membuat lengah dalam menjaga integritas dan amanah rakyat. (*)