TIMES SUMSEL, MAKKAH – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali memfokuskan pada layanan kesehatan dan transportasi bagi jemaah haji Indonesia menyusul selesainya prosesi puncak haji di Mina.
Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, menyampaikan bahwa PPIH telah memulai kembali operasional bus shalawat sejak 14 Zulhijah 1445 H pukul 00.30 Waktu Arab Saudi.
"Bus shalawat kembali beroperasi, memungkinkan jemaah untuk tawaf Ifadhah di Masjidil Haram dan melaksanakan ibadah lainnya," ujar Widi. PPIH juga telah menyiapkan petugas di setiap pos dan terminal Syib Amir serta Jiad, lengkap dengan pemasangan stiker tanda rute untuk memudahkan pergerakan jemaah.
Selain transportasi, layanan kesehatan juga menjadi prioritas. Petugas melakukan pemulangan jemaah haji yang telah sembuh ke hotel masing-masing setelah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Layanan kesehatan lainnya mencakup visitasi jemaah yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi, pelayanan rawat jalan dan inap di KKHI, serta rujukan di sektor dan kloter.
PPIH juga mengimbau jemaah yang akan melaksanakan salat Jumat di Masjidil Haram pada 21 Juni 2024 untuk berangkat sebelum jam 07.00 Waktu Arab Saudi dan pulang pada jam 14.00 Waktu Arab Saudi. "Dengan datang lebih awal, jemaah dapat salat di dalam masjid dan menghindari risiko kepanasan di luar masjid," jelas Widi.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 10.21 WIB, jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat tercatat sebanyak 183 orang.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: PPIH Tingkatkan Layanan Kesehatan dan Transportasi Pasca-Prosesi Haji
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |