TIMES SUMSEL, JAKARTA – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro, menarik perhatian setelah mendapat protes dari para pegawai ASN di kantornya. Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyerahkan keputusan terkait evaluasi terhadap menteri tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Dari DPR itu Komisi X (mitra Kemendiktisaintek). Namun terkait apakah dievaluasi atau tidak, itu hak prerogatif Presiden," katanya kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Politikus PDI Perjuangan itu mendorong agar Kemendiktisaintek mengambil langkah-langkah yang transparan terkait polemik tersebut. Di sisi lain, ia akan menindaklanjutinya melalui Komisi X DPR yang memiliki kemitraan dengan Kemendiktisaintek.
"Namun kami dari DPR berharap semua hal yang terjadi di kementerian itu bisa ditindaklanjuti secara transparan, di internal, dan apa pun yang akan dilakukan tentu saja itu ranah dari eksekutif. Walaupun DPR tentu saja akan mencermati dan menindaklanjutinya di komisi terkait," ucanya.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro, telah bertemu dengan dua pegawai yang mengadakan aksi demo di kantornya, salah satunya Neni Kartika, yang mengklaim diberhentikan secara tiba-tiba.
Satryo membantah tuduhan pemecatan tersebut dan memberikan penjelasan menyeluruh kepada pegawainya.
"Informasi terkait dengan tadi pagi, ada aksi di kementerian dengan tuntutan adanya perlakuan yang tidak pada tempatnya terhadap karyawan, untuk itu malam tadi pukul 20.00 WIB, saya mengundang dua tokoh aksi tersebut, yaitu Saudari Neni dan Saudara Suwitno. Kami undang ke kediaman kami, kita berbicara berdiskusi dengan jajaran kami dari Kemendiktisaintek," katanya ketika di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2025).
Ia juga memberikan tanggapan mengenai rekaman suara atau voice note yang viral, yang diduga menunjukkan dirinya marah-marah hingga mengamuk karena masalah air. Satryo menegaskan bahwa suara dalam rekaman tersebut bukanlah miliknya.
"Itu bukan suara saya," ujarnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ketua DPR RI Desak Kasus Demo ASN Dikti terhadap Menteri Satryo Diselesaikan Secara Transparan
Pewarta | : Farid Abdullah Lubis |
Editor | : Imadudin Muhammad |