TIMES SUMSEL, JAKARTA – Dunia tinju tampaknya belum siap berpisah dengan para legendanya. Tiga ikon terbesar dalam sejarah olahraga adu jotos — Mike Tyson, Floyd Mayweather Jr., dan Manny Pacquiao — dikabarkan akan kembali naik ring, meski usia mereka tak lagi muda.
Rencana duel eksibisi antara Mayweather (48 tahun) dan Tyson (59 tahun) yang dijadwalkan pada musim semi 2026 berpotensi terganggu oleh isu besar lain: pertarungan ulang antara Mayweather dan Pacquiao.
Jika terealisasi, laga itu akan menjadi kelanjutan dari “Fight of the Century” pada Mei 2015 yang dimenangkan Mayweather lewat keputusan bulat setelah 12 ronde.
Pacquiao Bocorkan Negosiasi Laga Ulang
Dalam wawancara dengan Seconds Out, Pacquiao yang kini berusia 46 tahun mengonfirmasi bahwa negosiasi sedang berlangsung.
“Sekarang kami masih berunding. Tim saya dan timnya sedang berkomunikasi langsung. Ini bukan pertarungan eksibisi, tapi pertarungan sungguhan,” ujar Pacquiao.
Menurutnya, kedua kubu hampir mencapai kesepakatan dan hanya tinggal menyelesaikan beberapa detail teknis. Las Vegas disebut sebagai lokasi paling mungkin, dengan Netflix dikabarkan akan menyiarkan pertarungan yang diproyeksikan berlangsung pada April 2026.
Pertemuan pertama mereka pada 2015 mencetak sejarah sebagai laga dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa, meraih lebih dari 4,6 juta pembelian pay-per-view di Amerika Serikat.
“Kalau pertarungan ini benar-benar terjadi, dunia tinju pasti akan bergairah kembali,” kata Pacquiao. “Namun, saya tak bisa melarang Mayweather bertarung melawan Mike Tyson. Itu pilihannya.”
Mayweather dan Tyson: Antara Eksibisi dan Warisan
Sementara itu, Mayweather masih berencana menghadapi Mike Tyson dalam laga eksibisi yang diumumkan oleh CSI Sports pada September lalu. Detail seperti lokasi, kelas berat, dan tanggal pasti belum diumumkan.
Sejak pensiun dari tinju profesional pada 2017 dengan rekor sempurna 50 kemenangan tanpa kekalahan (27 KO), Mayweather telah menjalani empat laga eksibisi — terakhir melawan John Gotti III pada Agustus 2024, yang berakhir tanpa keputusan setelah delapan ronde.
Bagi Tyson, laga mendatang menjadi kelanjutan dari upayanya menjaga nyala kompetitif di usia hampir 60 tahun. Petinju berjuluk “Iron Mike” itu terakhir kali meraih kemenangan profesional pada 2003, saat menumbangkan Clifford Etienne lewat TKO.
Setelah itu, dari empat pertarungan terakhirnya, Tyson mencatat tiga kekalahan dan satu hasil imbang.
Laga terakhirnya terjadi pada November 2024 melawan Jake Paul, di mana Tyson kalah lewat keputusan bulat.
Pacquiao Masih Haus Tantangan
Pacquiao sendiri baru saja kembali dari masa pensiun empat tahun pada Juli lalu. Ia berupaya menjadi juara dunia welterweight tertua dalam sejarah, namun harus puas dengan hasil imbang melawan Mario Barrios (30 tahun), juara bertahan WBC.
Meski demikian, legenda asal Filipina itu tetap tercatat sebagai juara dunia welterweight tertua yang pernah ada, setelah merebut sabuk dari Keith Thurman pada 2019. Namanya kini telah diabadikan di International Boxing Hall of Fame sejak Juni lalu.
Dunia Tinju Menunggu “Babak Kedua”
Jika kedua rencana pertarungan ini terwujud, tahun 2026 bisa menjadi panggung nostalgia terbesar dalam sejarah tinju.
Duel ulang Mayweather–Pacquiao akan menjadi ajang pembuktian dua rival abadi, sementara pertemuan Mayweather–Tyson menjanjikan tontonan unik antara dua ikon lintas generasi dan kelas berat.
Satu hal yang pasti: usia tampaknya tidak menjadi batas bagi para legenda ini untuk kembali menyalakan gairah dunia tinju. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Legenda Hidup Kembali ke Ring: Tyson, Mayweather, dan Pacquiao Siap Tarung
| Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |