https://sumsel.times.co.id/
Wisata

Kopi Taji, Wisata Edukasi Kopi dari Lereng Bromo

Rabu, 10 September 2025 - 06:00
Kopi Taji, Wisata Edukasi Kopi dari Lereng Bromo Panorama Lereng Gunung Bromo yang bisa dinikmati oleh pengunjung saat berada di Kedai Kopi Taji (FOTO: Yaqutatul Farida/AboutMalang.com)

TIMES SUMSEL, MALANG – Desa Taji di Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, kini dikenal sebagai destinasi wisata edukasi kopi yang terus berkembang.

Berada di lereng Gunung Bromo, Jawa Timur, kawasan ini menawarkan pengalaman lengkap mulai dari kebun kopi hingga secangkir minuman hangat bercita rasa khas pegunungan.

Dari Sentra Kopi ke Wisata Edukasi

Sejak masa kolonial Belanda, Desa Taji sudah terkenal sebagai penghasil kopi Arabika typica. Namun, kejayaan itu sempat meredup ketika banyak lahan beralih fungsi menjadi kebun sayur. Baru pada 2010, warga bersama Babinsa setempat mulai melakukan penghijauan dengan menanam kembali kopi.

Babinsa Taji, Heri Purnomo, menjadi motor awal gerakan ini, yang kemudian diteruskan oleh generasi muda desa. Salah satunya M. Syukron Mahmud yang mendirikan Kedai Kopi Taji pada 2018.

Kedai tersebut berkembang menjadi pusat wisata edukasi kopi, tempat pengunjung bisa mengenal proses kopi dari hulu hingga hilir.

Cita Rasa Kopi Lereng Bromo

Saat ini, Kopi Taji menghasilkan dua varian utama: Arabika dan Robusta. Seluruhnya ditanam oleh petani lokal dengan pupuk organik. Produksi rata-rata mencapai 10 ton per tahun, diolah dengan metode pascapanen yang sehat, sehingga menghasilkan rasa kopi yang khas.

Tak sekadar komoditas, Kopi Taji juga menjadi sarana pembelajaran. Wisatawan bisa mengikuti tur kebun, belajar memetik, hingga mencoba menyeduh sendiri kopi pilihan.

“Di sini saya belajar bahwa kopi bukan hanya minuman, tapi bagian dari proses ekonomi dan pertanian yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Muhammad Gugus Satriya, salah satu pengunjung.

Magnet Baru Wisata Malang Raya

Sejak hadirnya Kedai Kopi Taji, Desa Taji menjelma menjadi magnet wisata baru. Lokasinya sekitar satu jam perjalanan dari Kota Malang dengan pemandangan pegunungan dan udara sejuk yang menyambut setibanya di lokasi.

Mulai 2020, Desa Taji rutin menggelar festival kopi dan program edukasi. Prestasi pun diraih, salah satunya penghargaan cita rasa terbaik Jawa Timur pada 2018. Bahkan, produk Kopi Taji telah menembus pasar internasional hingga Singapura.

Harga paket wisata edukasi dibanderol sekitar Rp75 ribu per orang, mencakup tur kebun dan sesi cupping. Kedai Kopi Taji sendiri buka setiap hari pukul 08.00–17.00 WIB. Kini, lebih dari 50 petani kembali menanam kopi, sehingga tidak hanya menambah pendapatan warga tetapi juga menjaga kelestarian hutan.

Kopi Taji kini diproyeksikan sebagai ikon wisata kopi Jawa Timur. Distribusinya sudah merambah Jakarta dan kota-kota besar lainnya, bahkan masuk daftar sajian di sejumlah roastery nasional.

Pemerintah daerah bersama komunitas kopi juga terus memberi dukungan agar Desa Taji berkembang sebagai pusat wisata kopi unggulan.

Dengan kombinasi antara keindahan alam dan kualitas kopi yang terjaga, Kopi Taji tak hanya menghidupkan kembali kejayaan lama, tetapi juga membuka jalan baru sebagai destinasi wisata yang membanggakan Malang Raya. (*)


Pewarta: Ardana Pramayoga

Pewarta : TIMES Magang 2025
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sumsel just now

Welcome to TIMES Sumsel

TIMES Sumsel is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.