TIMES SUMSEL, TEGAL – Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal terasa berbeda pada Minggu (7/12/2025). Biasanya, halaman SMP 3 Prupuk Selatan hanya diramaikan langkah siswa yang datang tergesa sebelum bel berbunyi. 

Namun, suasana siang itu berubah menjadi seperti hari raya. Tenda-tenda besar berdiri kokoh, suara obrolan warga menyatu dengan dentingan peralatan medis, dan aliran manusia terus berdatangan seolah magnet yang menarik seluruh penjuru desa.

Kecamatan Margasari ini bukan sekadar kecamatan biasa. Ini adalah gerbang selatan Kabupaten Tegal wilayah yang hanya berjarak 500 meternya wilayah Kabupaten Brebes. 

Letaknya berada di ujung peta, sering kali jauh dari pusat-pusat pelayanan. Jarak itu mungkin tampak kecil jika tertulis di ponsel, namun bisa terasa sangat panjang bagi warga yang harus naik ojek melintasi jalan curam hanya untuk memeriksakan sakit yang tidak kunjung sembuh.

Dan ketika Bupati Tegal Ischak Maulana dan Pemerintah Kabupaten Tegal memilih Margasari lokasi puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61, terasa ada pesan kuat yang ingin disampaikan.

Pesan itu yakni kesehatan bukan hak eksklusif kota, tetapi hak seluruh warga, termasuk mereka yang tinggal di perbatasan sepertihalnya warga Desa Prupuk Selatan Kabupaten Tegal.

Nampak hadir dalam giat Hari Kesehatan Nasional (HKN) Direktur RSUD Soesilo, dan Kepala Dinkes Kabupaten Tegal dan sejimlah pejabat pemerintahan Kabupaten Tegal termasuk Camat dan Pemdes Prupuk Selatan

Puluhan tenaga kesehatan datang dari berbagai rumah sakit, puskesmas hingga Kader posyandu, organisasi profesi, hingga unsur pendidikan hadir. Bahkan Dinas Pendidikan, kesehatan Kabupaten Tegal diundang secara khusus.

“Pendidikan dan kesehatan adalah dua pondasi yang saling menopang. Tidak mungkin kita membangun generasi masa depan tanpa keduanya kuat,” ujar Bupati Tegal, H. Ischak Maulana Rohman, ketika ditemui usai kegiatan.

Di antara keramaian, tampak para guru yang tidak hanya mendampingi murid, tetapi juga membantu mengatur  warga. Sebuah pemandangan menghangatkan kesehatan dan pendidikan dua sektor yang sering berjalan sendiri sendiri hari itu menyatu demi masyarakat.

Salah satu bintang utama kegiatan ini adalah program speling (spesialis keliling) dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Program ini memungkinkan dokter spesialis meninggalkan ruang praktik ber-AC mereka dan datang ke desa-desa.

Menurut Bupati Ischak, SMP Negeri 3 Prupuk Selatan di Kecamatan Margasari dipilih bukan sekadar karena letaknya yang strategis, tapi karena ia ingin memastikan sendiri pelayanan kesehatan benar-benar merata.

"Saya sebagai Alumni SMPN 3 Prupuk Selatan ingin  kegiatan seperti ini terus diperlua. Tidak boleh ada masyarakat yang tertinggal dari layanan kesehatan,” tegas Bupati.

Di tengah cuaca yang mulai hangat, pernyataan itu terasa seperti angin sejuk. Pemerataan kesehatan bukan lagi slogan dalam dokumen perencanaan ia menjadi tindakan nyata yang menyentuh kehidupan warga.

Margasari mungkin hanya sebuah titik kecil di selatan Kabupaten Tegal. Namun pada Hari Kesehatan Nasional ke-61, titik kecil itu menyala terang. 

Di sana, di ujung perbatasan, kesehatan benar-benar dirayakan, dirasakan, dan yang terpenting dijemput. (*)